6 research outputs found

    MATRIKS PANGKAT DAN KEPERIODIKANNYA DALAM ALJABAR MAX-PLUS

    Get PDF
    Dalam aljabar max-plus telah banyak dipelajari tentang sifat-sifat matriks.Salah satunya adalah keperiodikan suatu matriks yang tidak tereduksi. Telah diketahui pada aljabar maxplus bahwa barisan pangkat k A dalam Aljabar Max-Plus, dengan A adalah matriks persegi yang tidak tereduksi,  menjadi periodik setelah waktu terbatas T(A), dan periode akhirï§ sama dengan siklisitas grafkritis dari A. Dalam hubunganini dipelajari masalah komputasi dari matriks persegi yang berukuran nï‚´n yaitu jika diberikan k, hitung periodik pangkat r A dengan r  k(modï§ ) untuk r  T A . Ide utama adalah menggunakan penskalaan similaritas diagonal yang sesuai 1 A X AX  , yang disebut penskalaan visualisasi

    THE ENTIRE FACE IRREGULARITY STRENGTH OF A BOOK WITH POLYGONAL PAGES

    Get PDF
    A face irregular entire labeling is introduced by Baca et al. recently, as a modification of the well-known vertex irregular and edge irregular total labeling of graphs and the idea of the entire colouring of plane graph. A face irregular entire k-labeling ðœ†:ð‘‰âˆªð¸âˆªð¹â†’{1,2,⋯,ð‘˜} of a 2-connected plane graph ðº=(ð‘‰,ð¸,ð¹) is a labeling of vertices, edges, and faces of ðº such that for any two different faces ð‘“ and ð‘”, their weights ð‘¤ðœ†(ð‘“) and ð‘¤ðœ†(ð‘“) are distinct. The minimum 𑘠for which a plane graph ðº has a face irregular entire ð‘˜-labeling is called the entire face irregularity strength of ðº, denoted by ð‘’ð‘“ð‘ (ðº). This paper deals with the entire face irregularity strength of a book with ð‘š ð‘›-polygonal pages, where embedded in a plane as a closed book with ð‘›âˆ’sided external face

    ANALISIS TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PERILAKU MEROKOK DI KOTA AMBON

    Get PDF
    Pemandangan orang merokok dapat kita temui di dalam kendaraan umum, kantor, pasar, atau tempat umum lainnya, bahkan dalam keluarga sendiri. Pada umumnya seseorang mulai merokok sejak usia remaja. Jumlah perokok laki-laki jauh lebih tinggi dibandingkan perempuan dimana jika diuraikan menurut umur, prevalensi perokok laki-laki paling tinggi pada umur 15-19 tahun. Berdasarkan permasalahan tersebut, dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh antara usia, status merokok orang tua, komunikasi dengan orang tua, komunikasi dengan teman sepergaulan, pengetahuan tentang merokok, perokok aktif dan pasif, akses media informasi, dan intensitas melihat iklan rokok dengan tingkat pengetahuan remaja tentang perilaku merokok kemudian melihat model tingkat pengetahuan remaja tentang perilaku merokok dengan menggunakan Model Regresi Logistik Ordinal dan juga untuk mengetahui variabel yang berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengetahuan remaja tentang perilaku merokok di Kota Ambon. Dari data yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa variabel yang berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengetahuan remaja tentang perilaku merokok adalah variabel ð‘¥1 (Pengetahuan remaja tentang merokok terhadap kesehatan), x4 (Pengetahuan tentang perokok pasif), x5 (Pengetahuan tentang perbedaan antara Perokok Pasif dan perokok Aktif), x6 (Larangan merokok), x8 (Komunikasi dengan orang tua) x9 (Komunikasi dengan teman pergaulan), x10 (Status merokok orang tua)

    IMPLEMENTASI FUZZY C-MEANS CLUSTERING DALAM PENENTUAN BEASISWA

    Get PDF
    Logika fuzzy merupakan salah satu komponen pembentuk Soft Computing, yaitu suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang input ke dalam suatu ruang output. Dalam banyak hal logika fuzzy digunakan sebagai suatu cara untuk memetahkan permasalahan dari input menuju output yang diharapkan. Dalam penelitian ini logika fuzzy digunakan untuk penentuan beasiswa dengan metode Fuzzy C-Means. Untuk mendapatkan beasiswa, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi. Adapun kriteria yang ditetapkan adalah semester, IPK, jumlah tanggungan orang tua, penghasilan total orang tua, dan alat transportasi. Untuk itu diperlukan suatu Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang dapat memperhitungkan segala kriteria yang mendukung pengambilan keputusan guna membantu, mempercepat dan mempermudah proses pengambilan keputusan

    BEBERAPA TEOREMA KEKONVERGENAN PADA INTEGRAL RIEMANN

    Get PDF
    Riemann Integral is integral concept using the sum of lower Riemann and upper Riemann. The sufficient condition for the function sequence which is R-integralable at ï›a, bï is thelimit function also R-integralable at ï›a, bï. If function sequence ï» ï½ n f convergence to f at ï›a, bï and n f R-integralable for every n, then the sufficient condition that function f alsoR-integralable at ï›a, bï is ï» ï½ n f uniform convergence to f at ï›a, bï. This research studies about sum convergence theorems in Riemann Integral

    PERBANDINGAN ALGORITMA HILL CLIMBING DAN ALGORITMA ANT COLONY DALAM PENENTUAN RUTE OPTIMUM

    Get PDF
    Optimasi adalah pencarian nilai-nilai variabel yang dianggap optimal untuk mencapai hasil yang diinginkan. Untuk memecahkan masalah optimasi tersebut, tentunya diperlukan algoritma yang handal. Algoritma Hill Climbing dan Algotrima Ant Colony adalah metode dari sekian banyak metode kecerdasan buatan untuk menyelesaikan permasalahan optimasi. Karena algoritmanya yang cukup sederhana, metode Hill Climbing telah banyak diterapkan dalam berbagai aplikasi. Disamping itu metode Hill Climbing juga mengefisienkan penggunaan memori yang besar. Algoritma Ant Colony adalah algoritma yang diadopsi dari perilaku koloni semut. Secara alamiah koloni semut mampu menemukan rute terpendek dalam perjalanan dari sarang ke tempat-tempat sumber makanan, berdasarkan jejak kaki pada lintasan yang telah dilewati. Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan algoritma Hill Climbing dan Algoritma Ant Colony diperoleh rute optimum ferry di Pulau Ambon, Pulau Seram, dan Pulau-Pulau Lease yang berbeda. Pada Algoritma Hill Climbing diperoleh rute yang optimal yaitu Tulehu – Wainama – Umeputih – Wailey – Amahai - Nalahia dengan jarak tempuh 126 Km, sedangkan menggunakan Algoritma Ant Colony diperoleh rute yang optimal yaitu Tulehu – Wainama – Umeputih – Wailey – Amahai – Nalahia - Tulehu dengan jarak tempuh 197 Km&nbsp
    corecore